Sabtu, 19 Mei 2018

BAB 14 KONFLIK DAN NEGOSIASI

                              Konflik dan negosiasi
Dalam sebuah kehidupan,setiap manusia tentunya memiliki berbagai konflik.baik dari perusahaan maupun ruang lingkup yang lain. Konflik sendiri adalah suatu proses yang terjadi apabila salah satu pihak merasa bahwa pihak lain memengaruhi secara negatif,sehingga menimbulkan ketidakpuasan terhadap perilaku pihak lain.
     Sebuah konflik tentunya memiliki pandangan yang berbeda.dalam sebuah organisasi terdapat pandangan tradisional yaitu bahwa konflik dipandang tidak menguntungkan dan hanya selalu merugikan perusahaan.  Lain halnya dengan pandangan interaksi bahwa konflik itu terkadang harus dibutuhkan, agar kinerja pegawai lebih efektif.maka dari itu dibutuhkan beberapa jenis konflik untuk meningkatkan kualitas kinerja yaitu konflik tugas, konflik hubungan dan konflik proses.
       Untuk menerapkan konflik yang positif terdapat strategi dalam pelaksanaannya diantaranya
1. Potensi pertengahan yang terdiri dari komunikasi, struktur dan variabel pribadi.
2. Tahap kognisi dan personalisasi
3. Niat yang meliputi bersaing, berkolaborasi, menghindar, mengakomodasi dan             berkompromi.
4. Tahap perilaku yaitu konflik mulai terlihat jelas, yang terdiri dari pernyataan,             aksi dan reaksi dari pihak yang berkonflik.
5. Tahap hasil yaitu bahwa aksi dan reaksi yang saling memengaruhi diantara pihak yang berkonflik menimbulkan konsekuensi.
Dari sebuah konflik tentunya terdapat hal untuk memecahkan suatu permasalahan yaitu negosiasi antar pihak satu dengan pihak lain. Negosiasi sendiri merupakan upaya yang dilakukan antar pihak yang berkonflik untuk menyelesaikan permasalahan sesuai kesepakatan bersama. Dalam melaksanakan negosiasi,tentunya terdapat strategi yaitu melalui berbagai perundingan yang terdiri dari distributif dan integratif. Negosiasi pula memerlukan proses, agar bejalan sesuai strategi yang dirancang. Strategi tersebut meliputi persiapan perencanaan, penentuan aturan dasar, klasifikasi dan pembenaran serta penutupan dan implementasi.
     Dalam proses negosiasi terdapat perbedaan individual dalam efektivitas negosiasi yang meliputi sifat kepribadian dalam negosiasi, budaya dalam negosiasi dan perbedaan gender dalam negosiasi.
Selain itu terdapat juga proses negosiasi dengan menggunakan pihak ketiga. Strategi ini digunakan apabila pihak yang bernegosiasi sudah mengalami jalan buntu. Dalam pihak ketiga ini terdapat peran masing-masing untuk membantu menemukan solusi. Diantaranya
a. Mediator dimana pihak ketiga netral, hanya menggunakan penalaran,                            pemberian usulan dan persuasi dalam kapasitasnya sebagai fasilitator.
b. Abritase dimana pihak ketiga memiliki wewenang untuk memaksa terjadinya.              kesepakatan antara kedua belah pihak.
c. Konsiliator seorang yang dipercaya oleh kedua belah pihak dalam.                                    menyelesaikan permasalahan.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BAB 16 BUDAYA ORGANISASI

    Budaya organisasi merupakan sebuah sistem yang dianut para amnggota untuk membedakan organisasi satu dengan yang lain. Dalam sebuah orga...