Selasa, 17 April 2018

BAB 7 - Motivasi dan Kinerja

BAB 13 KEKUASAAN DAN POLITIK

Ketika kita mendengar kekuasaan, pasti mindset kita mengarah kepada perilaku politik. Dimana suatu kekuasaan adalah hal yang dapat di pengaruhi oleh individu ataupun kelompok untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Apabila pemegang kekuasaan memiliki tujuan yang baik, maka usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut menghasilkan hal positif. Begitu pula sebaliknya, apabila pemegang kekuasaan mempergunakan kekuasaannya untuk hal yang buruk, maka hasil yang di dapat akan negatif.
  Dengan itu maka sikap pihak yang dikuasai turut berlaku atas dirinya jika diterima dan mendapat dukungan yang positif, maka kekuasaan itu menjadikan dirinya berwibawa dimata masyarakat.
    Berbeda dengan sebuah kepemimpinan, bahwa keberhasilan seorang pemimpin dapat ditentukan dari kemampuan dalam memahami situasi maupun kondisi sekitar, serta keterampilan dalam menentukan kekuasaan yang pantas untuk merespon tuntutan situasi apapun.
    Disini terdapat keterkaitan antara kekuasaan dan kepemimpinan serta politik. Diamana oeran politik adalah upaya dalam mengurus dan mengendalikan masyarakat. Dalam politik terdapat peran kekuasaan dari beberapa pihak yang bersangkutan dengan masing-masing tugas, untuk mengatur sebuah Negara.
      Tetapi seperti yang kita lihat pada realita kehidupan saat ini, bahwa kekuasaan suatu politik di Negara kita sudah banyak yang di persalah gunakan, salah satunya suatu kasus dengan mudah dapat diselesaikan dengan uang. Di lain sisi seorang penguasa menjadi sangat baik dalam menjelaskan perilaku yang mementingkan dirinya sendiri dalam suatu organisasi. Mereka dengan mudahnya menyatakan bahwa tindakan yang tidak adil tersebut dimatanya dianggap adil dan bijaksana. Mereka yang berkuasa pandai dalam berbicara, dan mudah dalam melakukan penyimpangan etika dan moral serta mereka dengan lihai dapat menyingkir dari praktik yang etis. Tetapi perlu diingat bahwa jauh lebih mudah seseorang yang tidak memiliki kekuasaan untuk bertindak secara etis, jika alasannya karena mereka memiliki kebebasan untuk bertindak secara politik yang sangat sedikit untuk dimanfaatkan.

BAB 9 DASAR DARI PERILAKU KELOMPOK

Kelompok adalah dua individu atau lebih yang saling berinteraksi dan saling bergabung serta bergantung untuk mencapai tujuan tertentu. Hal itu bisa diklasifikasikan bahwa kelompok memiliki beberapa versi diantaranya kelompok yang diatur oleh suatu organisasi dan kelompok yang timbul sebagai respon terhadap kebutuhan akan kontak sosial dan demi sebuah persahabatan. Terkadang seseorang juga membutuhkan suatu kelompok untuk menaikan kepercayaan dirinyadirinya harga dirinya bahkan status yang terkenal dan mereka merasa memiliki kekuatan untuk mencapai sebuah misi yang diinginkannya. tetapi kita juga harus pandai dalam memilih kelompok yang mampu mengarahkan kita kepada hal positif. Tetapi tidak jarang bahwa realita di zaman saat ini banyak kelompok yang berbuat kerusuhan dan menimbulkan hal negatif. Karena setiap manusia memiliki karakteristik yang berbeda, apabila suatu kelompok tersebut tidak terpenuhi keinginannya maka akan menyebabkan konflik diantara kelompok satu dengan lain.
       Lain halnya dengan kelompok yang diatur oleh suatu organisasi, mereka dilatih dan dibimbing agar mampu menciptakan ketrampilan dalam pengambilan keputusan yang berkualitas. Dalam sebuah perusahaan terkadang dalam pengambilan keputusan diambil secara individu karena hal ini dianggap efektif dan efisien, berbeda dengan pengambilan keputusan secara kelompok yang memakan banyak waktu, tapi dengan banyak persepsi maka keputusan yang diambil dapat menghasilkan informasi dan pengetahuan yang lebih lengkap.
     

BAB 6 Persepsi dan Pengambilan Keputusan

Setiap persepsi individu dalam pengambilan keputusan terkadang berbeda dari kenyataan secara objektif.  Hal itu tidak jarang kita jumpai pada realita kehidupan ini, dimana persepsi antara individu yang satu dengan yang lain berbeda. Karena masing-masing dari individu memiliki karakteristik yang berbeda pula, mulai dari sikap, motif, pengalaman masa lalu dan ekspetasi.
       Dalam menentukan persepsi kita juga harus memiliki sebuah target, dimana sesuatu yang kita amati, bisa merangsang fikiran kita agar mampu mengambil persepsi yang bijaksana .untuk melakukan observasi secara langsung ataupun tidak, kita harus melihat objek dan peristiwa, yang itu dipengaruhi oleh waktu, keadaan, tempat kerja dan keadaan sosial.
       Selain itu untuk dapat mengambil persepsi dalam pengambilan keputusan tentunya harus membuat penilaian atas orang lain. dalam menilai orang lain itu tidak mudah, perlu mengembangkan penjelasan mengapa mereka berperilaku dengan cara tertentu.
     Disini terdapat suatu teori yaitu atribusi yang digunakan untuk mengembangkan penjelasan dari cara kita menilai seseorang secara berlainan, maka dalam pengambilan keputusan, kita harus mengumpulkan beberapa persepsi, lalu kita analisis hal itu dengan alternatif yang berbeda.
    Maka dari itu kita harus memiliki strategi bagaimana dalam pengambilan keputusan yang etis, atas dasar konsekuensi, dimana keputusan dari individu dapat dipertanggung jawabkan, karena dari setiap individu memiliki hak untuk mengutarkan pendapatnya.
    Untuk dapat menciptkan suatu keputusan yang relevan dan akurat, perlu kita memahami masalah yang itu tidak terlihat oleh orang lain, salah satunya dengan berfikir secara kreatif, karena tidak semua orang memiliki cara untuk berperilaku yang kreatif, dengan ini maka tidak sulit untuk kita mengumpulkan berbagai informasi, lalu mengumpulkan beberapa solusi-solusi yang akurat untuk menarik suatu keputusan yang diterima oleh semua orang

Senin, 16 April 2018

BAB 10 Memahami Kerja Tim

                                                           BAB 10 
                                                Memahami Kerja Tim

    Dalam sebuah perusahaan besar, tentu tak lepas dari kerja suatu tim. Sebagaimana organisasi telah melakukan rekonstruksi untuk diri mereka sendiri dalam bersaing dengan dunia luar agar menciptakan kinerja yang efektif dan efisien. Tetapi dari beberapa perusahaan pasti berbeda dalam menentukan sistem kerjanya. 
    Disini terdapat dua sistem kerja yang dapat dikembangkan untuk menciptakan efektifitas kinerja,yaitu
Kelompok kerja dimana suatu kelompok yang berinteraksi dalam menyampaikan berbagai informasi dan mengambil keputusan. Cara kerja seperti ini memerlukan usaha gabungan dari tiap konatribusi individu dari anggota kelompok. 
Tim kerja dimana suatu kelompok memiliki upaya individu yang menghasilkan kinerja lebih besar dari jumlah inputnya. Jadi tim ini dibangun agar bermanfaat pada interaksi antar anggota, untuk menciptakan sinergi yang positif dan menghasilkan potensi yang besar bagi perusahaan. 
     Setelah menentukan sistem kerja, perusahaan harus menetapkan tipe dari tim kerja untuk mengatur masing-masing tugas dari beberapa bidang sesuai tujuan yang ditetapkan. 
Tim pemecahan masalah yang terdiri dari lima hingga duabelas karyawan dari instansi yamg berbeda lalu bertemu satu minggu sekali untuk membahas strategi dalam meningkatkan kualitas, efisiensi dan lingkungan kerja.
Tim fungsional silang yang terdiri dari para karyawan dengan level yang sama, tetapi dari area kerja yang berbeda, lalu bertemu bersama untuk menyelesaikan suatu tugas. 
    Dalam menciptakan tim yang efektif, terdapat beberapa faktor untuk menunjang berhasil tidaknya pelaksanaan suatu tim
Menentukan sumber daya yang terampil, komitmen dan bertanggung jawab terhadap tugasnya. Menciptakan iklim kepercayaan antar anggota tim, karena kepercayaan merupakan pondasi bagi suatu kepemimpinan. Mengenali kepribadian anggota. Komunikasi, ketelitian dan keterbukaan suatu tim sangat dibutuhkan dalam perusahaan, begitu pula keramahan dan sifat hati-hati dalam mengambil keputusan.
    Suatu tim yang efektif memiliki para anggota dengan komitmen yang tinggi. Meyakini akan kemampuan tim dalam mencapai tujuan yang diinginkan,memiliki mental model secara akurat dan tepat serta mampu mengelola emosional yang bermanfaat. 



BAB 5 KEPRIBADIAN DAN NILAI

                                                                 BAB 5
                                                       Kepribadian dan Nilai
                                                    
Seiring dengan berkembangnya zaman, canggihnya teknologi di era globalisasi,tentu saja akan mempengaruhi kepribadian setiap individu dengan yang lain. Dari beberapa fenomena yang kita jumpai, terdapat beberapa kepribadian dari berbagai individu yang berbeda. Baik dalam interaksi bersama maupun dalam ruang lingkup yang lain. 
Suatu kepribadian seseorang bisa kita lihat dari berbagai macam faktor salah satunya yaitu Sikap. Semakin baik sikapnya, tutur katanya dan perilakunya, maka akan terlihat kepribadian seseorang. Karena pribadi yang jujur, amanah dan komitmen akan menghasilkan masa depan yang gemilang. Faktor yang lain adalah Hereditas (keturunan), bisa jadi kepribadian seseorang identik dengan orang tuanya ataupun lingkungannya. 
     Oleh karena itu, sebaiknya kita harus pandai dalam memilih teman, lingkungan yang sehat yang terdapat hal positif didalamnya. Dalam menghadapi beragam kepribadian seseorang, kita perlu pendekatan dan pengindraan untuk merangsang motivasi, hal-hal yang positif dan menghadapi rangsangan yang negatif dari berbagai sudut pandang diluar sana. 
     Agar kita mampu menjadi pribadi yang berkualitas,maka perlu kita tanamkan pengawasan dalam diri kita, bagaimana mengelola sikap dan perilaku kita agar mampu dalam menyesuaikan keadaan dan tingkah laku individu yang berbeda di berbagai situasi. Karena di dalam sebuah organisasi ataupun lingkungan pasti kita menjumpai beberapa karakteristik kepribadian seorang yang beragam. 
     Jadi diri kitalah yang harus mulai menciptakan pribadi yang produktif, selalu aktif dan mengambil inisiatif untuk memperbaiki kondisi sekitar,  dalan pembentukan kepribadian dari kehidupan nyata, pasti terdapat nilai yang berbeda dari masing-masing individu yaitu nilai untuk mencapai hasil akhir dan alat untuk menggapainya. Disebuah perusahaan misalnya, terdapat pekerja yang terampil dan handal di berbagai aspek, maka hal itu yang menimpulkan kecocokan tersendiri antara manajer dan pekerja. Dan akan memunculkan kepuasan,memengaruhi kepribadian yang positif dan motivasi untuk pekerja lainnya.
     Karena semakin kreatif seseorang, maka akan mudah ia dalam membentuk karakteristik dan kepribadian yang signifikan di berbagai situasi dan kondisi yang ia laluinya. 



Sabtu, 14 April 2018

BAB 2 KERAGAMAN

                                                              BAB 2 
                                                      KERAGAMAN

    
     Dalam sebuah organisasi tertentu kita akan menemui suatu keragaman dalam berbagai sudut pandang baik dari suku, ras bahkan agama. hal itu yang terkadang membuat suatu keragaman tersebut mampu menjadikan suatu organisasi efektif dan mampu meningkatkan keberhasilan suatu organisasi dalam menggali potensi, kemampuan, dan kreativitasan yang di miliki oleh masing-masing pekerja. 
   Tetapi bukan tidak mungkin terkadang perbedaan keragaman tersebut dapat menyebabakan suatu diskriminasi yang terjadi pada perbedaan suatu hal tertentu. biasanya kita sering mengacu pada diskriminasi yang tidak adil, dimana penilaian kepada seseorang berdasar stereotip kelompok demografis mereka. 
     Di sisi lain keragaman juga mempengaruhi mengenai hubungan umur dan kinerja. Dimana biasanya pekerja usia tua lebih berpengalaman, memiliki komitmen yang berkualitas. Tetapi mereka kurang fleksibel dan sulit menerima teknologi baru. Disamping itu terdapat dua kemampuan yakni intelektual yang lebih diarahkan kepada mental berfikir, penalaran dan memecahkan masalah. Kemampuan fisik mengacu pada keragaman yang dihasilkan oleh otot. 
     Tetapi dalam meminimalisir dampak positif maupun negatif tersebut terdapat suatu strategi bagaimana mengimplementasikan keragaman dengan baik dan menghasilkan tujuan yang kita inginkan diantaranya dengan merekrut pekerja yang berkompeten dibidangnya, lalu memilih sesuai karakter yang kita tentukan, mengembangkan potensi yang mereka miliki dan mempertahankan pekerja yang memiliki kemampuan beragam tersebut untuk memajukan tujuan suatu perusahaan. 


BAB 16 BUDAYA ORGANISASI

    Budaya organisasi merupakan sebuah sistem yang dianut para amnggota untuk membedakan organisasi satu dengan yang lain. Dalam sebuah orga...